Seharian Seneng, Malamnya Mendadak Kecewa Berat
Aneh bin ajaib, but it happened to me. Gimana deh ni?
Hari ini hari minggu, banyak banget hal yang bikin happy dari pagi. Lalu malem ini ke "trigger" sama satu hal crucial yang emang amat sangat menjadi cobaan kehidupanku (deuh berat bener, tapi emang iya sih, mau gimana lagi ya kan)
Oke, dari pada misuh-misuh, mari kita tuliskan sejenak beberapa hal membahagiakan yang membentuk hari mingguku.
Pagi ini bangun siang bareng misua karena habis nemenin dia nonton UFC, dan langsung brunch mie ayam favorit seantero wilayah tempatku tinggal.
Pulang ke rumah, ibadah online dan bener-bener damai sejahtera habis dengar firman Tuhan.
Lalu di rumah nih si misua mendadak romantis sekaleee.. aku pun mesem-mesem sueneng bener, karena doi bukan tipe orang yang romantis at all, guys. Jadi ini adalah sebuah keajaiban yang Tuhan berikan hari ini.
Ke kedai kopi favorit, minum kopi enak dan makan somay MANTAP, favorit kita berdua deh pokoknya. Nongkrong di sana sama misua ada empat jam lah, baca buku sampai 60 halaman di selan-sela ngobrol ngalor ngidul. (Tapi di sini agak sedih, karena kedai kopi ini tak lagi murah, dengan menaruh 10% pajak dan 5%service, besar sekali untuk lokasi yang tidak terlalu besar)
Sampe rumah bisa istirahat leyeh-leyeh bareng suami, ngobrol ngalor ngidul lagi DAN nonton badminton. Oh, ini juga aku agak sedih (ya elah wey, seneng aja kenapa sih, sensitif amat. Tapi emang jd agak sedih), karena aku berharap jagoanku Kevin-Marcus menang lawan Fajar-Rian, tapi hasilnya sebaliknya. Huhu
Nah udah tuh kan banyak yang happynya, tapi ternyata emang ada aja yang bikin sedih.
Pas mau istirahat di kamar, aku lupa pasang sprei, eh si misua gak inisiatif bantuin dan aku masang sambil misuh-musih kan deh tuh, lalu kaki ku yang tengah cedera KAMBUH dong. Nah ini adalah salah satu hal yang lagi triggering banget untuk emosi dan mental health akyu. Aku pun emosienel. Lah, malah kemana-mana jadinya. Edyan nih diri sendiri. Terus bingung, kenapa satu hal ini jadi biki hari ini gak enak. Aha! Nampaknya aku sadar hal yang harus aku pelajari dari sini.
Kayaknya ya nih, masih kayaknya tapi nampaknya emang benar. Tuhan mau aku belajar untuk bisa mengendalikan emosi (YA EMANG). Jangan sampe satu hal yang kurang baik merusak hari yang sudah amat sangat baik. Nah tuh kan, ketulis juga, malu juga sama diri sendiri. Ini sebernernya omongan misua, dan ketancep banget. Takutnya nih, takutnya, nanti kebawa seumur hidup dan aku enggak berubah dewasa-dewasa deh.
Bagus juga nih tumblr, bisa membuat aku menuliskan uneg-uneg, daripada dipendem lalu makan dalem ya enggak??
Udah sekian kayanya, malu deh sama diri sendiri, udah tau apa pelajarannya masih aja harus divalidasi dengan tulisan, Ya enggak apa-apa juga sih, orang kan beda-beda ya, siapa tahu emang nii caraku untuk semakin dewasa dan coping with God's ways on shaping me. Ceileh. Makasih Tuhan.
Sekian, dengarkan aku doong!
2 notes
·
View notes
Membahas Isu Etika di Balik Budaya Sabung Ayam
Sabung ayam, sebuah praktik yang melibatkan pertarungan antara dua ayam jantan yang dilatih khusus, memunculkan berbagai isu etika yang kompleks dan mendalam. Dari sudut pandang perlakuan terhadap hewan hingga pertimbangan budaya dan nilai, artikel ini akan membahas berbagai aspek etika yang terkait dengan budaya sabung ayam.
1. Kesejahteraan Hewan dan Etika Pertarungan
Salah satu isu utama dalam sabung ayam adalah perlakuan terhadap hewan, khususnya ayam yang dilibatkan dalam pertarungan. Beberapa pertimbangan etika yang muncul melibatkan:
a. Penderitaan Hewan:
Pertarungan antara ayam dapat menyebabkan cedera serius atau bahkan kematian pada salah satu atau kedua ayam. Penderitaan hewan menjadi perhatian utama dan menantang etika perlakuan terhadap makhluk hidup yang rentan.
b. Penyiksaan dan Kekerasan:
Praktik sabung ayam, yang melibatkan pelepasan ayam yang dilatih untuk saling melukai, dapat dianggap sebagai bentuk penyiksaan hewan. Kekerasan yang dialami oleh ayam selama pertarungan menciptakan dilema etis.
2. Budaya dan Tradisi: Konflik antara Etika dan Pelestarian Warisan Budaya
a. Nilai Budaya vs. Etika Modern:
Terdapat konflik antara pelestarian warisan budaya dan nilai-nilai etika modern. Beberapa komunitas menganggap sabung ayam sebagai bagian integral dari identitas budaya mereka, sedangkan pihak lain menilai etika modern yang melibatkan hak-hak hewan.
b. Dilema Pelestarian Tradisi:
Pertanyaan etis muncul ketika pelestarian tradisi melibatkan aktivitas yang merugikan atau merugikan pihak lain, dalam hal ini, ayam. Bagaimana cara menemukan keseimbangan antara melestarikan tradisi dan menghormati etika modern menjadi tantangan.
3. Pertaruhan dan Isu Perjudian dalam Sabung Ayam
a. Dampak Sosial dan Ekonomi:
Sabung ayam seringkali terkait dengan praktik perjudian yang dapat memiliki dampak negatif pada masyarakat. Kesulitan ekonomi yang mungkin dihadapi oleh peserta dan penonton dapat menciptakan tekanan sosial dan ekonomi yang serius.
b. Ketergantungan dan Kriminalitas:
Praktik perjudian dalam konteks sabung ayam dapat menyebabkan ketergantungan dan meningkatkan tingkat kriminalitas terkait perjudian ilegal. Ini menciptakan isu etika terkait dengan dampak sosial negatif pada masyarakat.
4. Pengaturan dan Perlindungan Kesejahteraan Hewan
a. Pengaturan yang Tidak Memadai:
Di beberapa tempat, pengaturan terkait sabung ayam mungkin tidak memadai atau tidak efektif. Kurangnya perlindungan hewan dalam kerangka hukum menciptakan isu etika terkait dengan tanggung jawab terhadap makhluk hidup.
b. Perlindungan dan Pengawasan:
Untuk mengatasi isu etika, diperlukan upaya untuk meningkatkan perlindungan hewan dan mengawasi pelaksanaan aturan dan regulasi yang ada. Penegakan hukum yang kuat perlu diterapkan untuk memastikan kepatuhan.
5. Dampak Sosial dan Persepsi Masyarakat
a. Konflik di Masyarakat:
Praktik sabung ayam dapat menciptakan ketegangan dan konflik di antara masyarakat, terutama antara mereka yang mendukung dan menentang kegiatan ini. Hal ini menciptakan isu etika terkait dengan harmoni sosial di komunitas.
b. Pengaruh Terhadap Mentalitas dan Budaya:
Apa yang diterima sebagai norma di suatu masyarakat dapat memengaruhi mentalitas dan budaya secara keseluruhan. Isu etika muncul ketika praktik seperti sabung ayam menciptakan pola perilaku yang dianggap merugikan masyarakat.
6. Pertimbangan Global dan Perbandingan Budaya
a. Diversitas Nilai dan Praktik:
Sabung ayam ada dalam konteks budaya yang berbeda di seluruh dunia. Pertimbangan etika menjadi semakin kompleks ketika kita membandingkan nilai-nilai dan praktik budaya yang beragam.
b. Adopsi Nilai-Nilai Universal:
Beberapa pihak mungkin mendorong adopsi nilai-nilai universal terkait hak-hak hewan dan etika, meskipun tantangan utama adalah menemukan kesepakatan yang dapat diterima oleh berbagai budaya.
Pemikiran Menuju Solusi dan Keseimbangan Etis
a. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan:
Peningkatan kesadaran masyarakat dan pendidikan mengenai isu-isu etika terkait sabung ayam dapat membantu mengubah persepsi dan meningkatkan tanggung jawab sosial.
b. Pengembangan Alternatif:
Mendorong pengembangan alternatif ekonomi dan hiburan yang sesuai dengan nilai-nilai etika modern dapat membantu menggeser fokus dari sabung ayam ke praktik yang lebih berkelanjutan.
c. Regulasi dan Pengawasan yang Lebih Ketat:
Peningkatan regulasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap sabung ayam dapat membantu melindungi kesejahteraan hewan dan mengurangi dampak negatif pada masyarakat.
d. Dialog Terbuka dan Kolaborasi:
Penting untuk mendorong dialog terbuka antara berbagai pihak yang terlibat, termasuk komunitas lokal, pemerintah, dan LSM, untuk mencari solusi yang dapat diterima bersama.
Kesimpulan: Merajut Nilai Etika dalam Konteks Sabung Ayam
Membahas isu etika di balik budaya sabung ayam melibatkan pemahaman mendalam terhadap kompleksitas faktor yang terlibat. Dari kesejahteraan hewan hingga nilai budaya, setiap aspek menuntut perhatian serius. Dengan dialog terbuka, edukasi, dan upaya kolaboratif, masyarakat dapat bergerak menuju solusi yang menghormati nilai-nilai etika modern sambil memahami dan menghargai warisan budaya yang ada. Proses ini memerlukan keseimbangan yang cermat antara pelestarian tradisi dan evolusi nilai-nilai sosial untuk menciptakan masyarakat yang lebih beretika dan berkelanjutan.
1 note
·
View note
What I've got about Rizq
Jadi mama-ku beli makanan yaitu pepes ikan teri dan pepes tahu.
Aku gak suka ikan teri, dan akhirnya pepes tahu aku pisah di piring biru dengan pemikiran
"oke bapak gak ngambil yang ini karna udah aku pisah"
Who never knows, ternyata tetep dimakan dan tinggal setengah, kesel sii tapi cuman diem aja setelahnya. And not problem.
But gak tau kenapa kepikiran, kayaknya emang rezeki yang ku dapat dan makan pepes tahu tuh tinggal setengah, yang padahal pemikiran gak akan dimakan karna udah dipisah.
Emang udah ketetapan rezeki dari-Nya yaa, jadi mau diapain mau marah mau nangis pun gak bisa hiks wkwk.
But karena ini juga aku jadi dapet hikmah mau kamu pisah, sembunyiin pun kalo emang rezeki kamu segitu ya segitu dikasihnya saat ini, hari ini gitu. itu berlaku untuk jodoh, uang, makanan, dll ya kan?. Dan sisanya rezeki orang lain. Tapi alhamdulillah nya mencoba ikhlas dalam kejadian ini, dan tau gak?
Aku dapet ayam, kebayang gak dari pepes tahu ke ayam goreng ya 'fried chicken' gitu. emang ya rezeki dari Allah tuh gak main main pokoknya
Yang didapat : rezeki mau di dapetin nya kayak apa diusahakan seperti apa tetap rezeki sudah ada sudah ada takaran masing-masing makhluk hidup. Yang dihitung ialah cara atau proses dalam menggapai atau mendapatkan rezeki itulah ibadah, dapat dosa atau pahala?
Glad u'r here
💙💙💙
0 notes